PROFIL JURI LOMBA CIPTA PUISI DAN CERPEN PELAJAR 2019
Assalamualaikum Krub
Kali ini Desir akan bagikan info terkait penjurian di lomba Cipta Puisi dan Cerpen 2019. Penting sekali kita mengenal para juri yang akan menguji karya Krub yang ikut dalam lomba Cipta Puisi dan Cerpen 2019. Dengan mengetahui profil juri sekurang kurangnya Krub lebih yakin bahwa Juri yang dipilih adalah juri yang punya kapasitas dan kredibilitas untuk melakukan penjurian.
JURI CIPTA CERPEN PELAJAR 2019
1. SIHAR RAMSES SIMATUPANG
Kali ini Desir akan bagikan info terkait penjurian di lomba Cipta Puisi dan Cerpen 2019. Penting sekali kita mengenal para juri yang akan menguji karya Krub yang ikut dalam lomba Cipta Puisi dan Cerpen 2019. Dengan mengetahui profil juri sekurang kurangnya Krub lebih yakin bahwa Juri yang dipilih adalah juri yang punya kapasitas dan kredibilitas untuk melakukan penjurian.
JURI CIPTA CERPEN PELAJAR 2019
1. SIHAR RAMSES SIMATUPANG
![]() |
SIHAR RAMSES SIMATUPANG |
Bernama lengkap Sihar Ramses Sakti Simatupang. Lahir di Jakarta, 1 Oktober 1974. Menempuh pendidikan di jurusan Sosiologi pada Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara dan menamatkan studi di Fakultas Sastra Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur. Telah aktif ikut baca puisi demonstrasi sejak awal menjadi mahasiswa di Surabaya. Tulisannya berupa esai, cerpen dan puisi pernah dimuat antara lain di majalah kampus Suara Airlangga – Unair, Gatra – Fakultas. Sastra Unair, majalah Amigos dan Dedicatio.
Selain itu sejak tahun 1996, pria yang pernah bergabung dengan Komunitas Gapus dan Teater Puska di Surabaya dan merupakan co-founder dari Rumpun Jerami Community ini, rajin mengirimkan sejumlah puisi, esai dan cerpen ke berbagai media cetak. Sejumlah karyanya berhasil dimuat antara lain di dimuat di harian umum Jawa Pos, Surabaya Post, Warta Kota, Memorandum, Karya Darma, Pos Kota, dll.
Karyanya berupa kumpulan puisi tunggal yang pernah di terbitkannya, antara lain : ‘Metafora Para Pendosa’ (2004) dan ‘Manifesto’ (2009). Sedangkan karyanya dalam bentuk antologi puisinya, antara lain : ‘Upacara Menjadi Tanah’ (Gapus, 1996), ‘Adakah Hujan Lewat Di Situ’ (Gapus, 1996), ‘Keberangkatan’ (KSTD, 2002), ‘Antologi Puisi Digital Cyberpuitika’ (YMS, 2002), ‘Antologi Lampung – Kenangan Krakatau Award’ (Dewan Kesenian Lampung, 2002) dan ‘Dian Sastro for President’ (ON/OFF Yogyakarta, 2002). Selain puisi, ia juga menghasilkan kumpulan cerpen ‘Narasi Seorang Pembunuh’ (2004). Salah satu cerpennya juga ada yang dibukukan bersama penulis lain pada antologi ‘Tak Ada Pilihan Lain’ (Sumbu, 1998).
Tidak hanya itu, sejumlah puisi dan cerita pendek karyanya yang lain yang diterbitkan sebagai bagian dari antologi adalah : ‘Sastra Nusantara’ (Yogyakarta, 2012), ‘Akulah Musi’ (Dewan Kesenian Sumatera Selatan, 2011), dan ‘Empat Amanat Hujan’ (Dewan Kesenian Jakarta, 2010). ‘Malam Bulan’ adalah pilihan pembacaan puisi disiarkan oleh Radio Nederland, Suara Indonesia (Ranesi). Ia juga menerbitkan novel : ‘Lorca, Memoar Penjahat Tak Dikenal’ (2005), ‘Misteri Lukisan Nabila’ (Penerbit Nuansa Cendekia, Bandung, 2013) dan ‘Bulan Lebam di Tepian Toba’ (Penerbit Prenada Media Group, 2009), yang dinominasikan untuk Khatulistiwa Literary Award 2009.
Ia kerap berpartisipasi dalam forum diskusi Meja Budaya (Tabel Budaya) di Pusat Dokumentasi HB Jassin di Jakarta ini, pada tahun 2014 yang lalu kembali meluncurkan buku puisi ‘Semadi Akar Angin’ yang diluncurkan di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Saat ini ia bekerja sebagai wartawan budaya untuk harian Sinar Harapan.
2. NANA SASTRAWAN
NANA SASTRAWAN
Nana Sastrawan Tinggal di Tangerang, lahir 27 Juli di Kuningan, Jawa Barat. buku kumpulan puisi : Tergantung Di Langit (2006), Nitisara (Pustaka Jamil, 2008), Kitab Hujan (HM Publishing, 2010). Beberapa karya sastranya berupa puisi dan cerpen tergabung : Menggenggam Cahaya (SK Publishing, 2009), G 30 S (Soko Book, 2009), Empat Amanat Hujan (KP Gramedia, 2010), Penyair Tali Pancing (Indie Book 2010), Hampir Sebuah Metafora (Indie Publishing, 2011), Kado Sang Terdakwa (Pustaka Serumpun, 2011), Gadis Dalam Cermin (Pustaka Serumpun, 2012). Sekarang ini sudah mengeluarkan sejumlah novel diantaranya Novel Anonymous (Nitisara Book, 2012). Cinta Bukan Permainan (Zettu. 2013), Cinta Itu Kamu (Hi-Fest 2013), Love On The Sky (Story House 2013) juga buku kumpulan cerita pendek dari naskah yang sudah dimuat di media massa Mas Kawin (Nitisara Book 2012). Menjadi salah satu peserta MASTERA CERPEN (Majelis Sastra Asia Tenggara) dari Indonesia bersama penulis dari Brunei, Malaysia dan Singapura. Penulis bisa disapa di akun facebook dan Twitter dengan nama Nana Sastrawan. Atau dikunjungi di blog pribadinya PECINTA KESUNYIAN.
JURI CIPTA PUISI PELAJAR 2019
1. HASAN ASPAHANI
Hasan Aspahani lahir di Handil Baru, Kalimantan Timur, 9 Maret 1971, adalah seorang penyair Indonesia, yang berasal dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bukunya Pena Sudah Diangkat, Kertas Sudah Mengering mendapatkan penghargaan sebagai Buku Puisi Terbaik Anugerah Hari Puisi Indonesia 2016.
Aspahani lahir pada sebuah keluarga sederhana petani kelapa.Dia bersekolah di SMAN 2 Balikpapan, sambil bekerja sebagai kartunis lepas di Surat Kabar Manuntung (Sekarang Surat Kabar Harian Kaltim Post). Setelah lulus SMA melanjutkan kuliah melalui jalur Penelusuran Minat dan Bakat Keahlian (PMDK) di Institut Pertanian Bogor (IPB). Sambil kuliah dia terus menulis puisi.
Setelah lulus dan menjadi sarjana pertanian, dia sempat bekerja di beberapa perusahaan. Kemudian dia bekerja sebagai wartawan hingga menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi di Surat Kabar Harian Batam Pos. Istrinya bernama Dhiana, yang biasa disapanya Na' dan dan dua orang anak, Shiela dan Ikra.
Beberapa puisinya pernah terbit di Surat Kabar Jawa Pos (Surabaya), Surat Kabar Riau Pos (Pekanbaru), Surat Kabar Batam Pos (Batam), Sagang 2000 (Yayasan Sagang, Pekanbaru, 200) Antologi Puisi Digital Cyberpuitika (YMS, Jakarta 2002), dan Dian Sastro for President 2 #Reloaded (AKY, Yogyakarta, 2003). Puisi Huruf-huruf Hattater dipilih sebagai salah satu dari 10 puisi terbaik lomba puisi 100 Tahun Bung Hatta (KPSP, Padang, 2002), dan Les Cyberletress (YMS, 2005). Hasan Aspahani juga menjadi kartunis koran Pos Metro Balikpapan yakni sebuah kartun strip komik dengan tokoh utama "si Jeko" tukang ojek dengan kelucuannya.
2. SOFYAN RH ZAID
Sofyan RH. Zaid yang memiliki nama asli Supyan lahir di Sumenep, Jawa Timur (Madura), 8 Januari 1986. Meminati dunia kesenian sejak usia dini, dengan ‘mencuri’ buku bacaan anak-anak dari perpustakaan sekolah yang tidak terawat, dan sebagian koleksi bukunya dimakan rayap. Sejak itu,d ia mulai belajar menulis sastra, antara lain cerpen dan puisi sampai akhirnya karya-karyanya yang dikirim ke rubrik Cermin, Kaki Langit, majalah sastra Horison dimuat. Kemudian dia melanjutkan ke Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Raya, Guluk-guluk, Sumenep. Di sanalah dia mempertajam kemampuan melalui komunitas, koleksi buku, dan kultur yang ada di pesantren. Beberapa karyanya, saat itu, mulai muncul di majalah Kuntum, Sahabat Pena, Radar Madura, Annida, Horison, dan lain-lain. Selain itu, dia kembali menjuarai lomba cipta puisi tingkat pelajar se-Madura.
Kecintaannya pada dunia sastra, khususnya puisi kian besar setelah dia hijrah ke Jakarta, melanjutkan studi di Universitas Paramadina, Jurusan Falsafah dan Agama. Sejumlah karya, khususnya banyak dimuat media massa, seperti Media Indonesia, Bali Post, Indopos, Padang Ekspres, Pikiran Rakyat, Riau Pos, Seputar Indonesia, Solopos, Merapi, Suara NTB, Banjarmasin Post, Metro Jambi, Minggu Pagi, dan sebagainya.
Buku puisi tunggal pertamanya, Pagar Kenabian (TareSI, 2015) mencoba menawarkan bentuk baru perpuisian Indonesia yang bercorak nadham atau yang dikenal dengan “puisi pagar”, masuk 15 nominasi Anugerah Haripuisi Indopos (2015). Beragam respon muncul, baik pro maupun kontra, melalui berbagai tulisan tentang puisi pagar dan bukunya tersebut dari masyarakat sastra di sejumlah media. Semua respon tulisan akhirnya dikumpulkan dan diterbitkan sebagai Puisi Pagar: Buku tentang buku Pagar Kenabian karya Sofyan RH. Zaid (2017). Selain aktif menulis, Sofyan juga membina dan mengisi acara, bekerja sebagai konsultan dan editor.
(Referensi: Berbagai Sumber)
Comments
Post a Comment